Jumat, 06 November 2009

UJIAN NASIONAL DAN KELULUSAN

Pro dan kontra tentang Unas dan kelulusan sekolah terus bergulir setiap tahun. Ada yang dengan tegas menentang adanya Unas dan ada yang mendukung tetap adanya Unas dengan alasan standarisasi kualitas lulusan.

Ketentuan nilai Unas yang bagi sebagian sekolah terasa berat, ditambah target kepala sekolah atau kepala dinas pendidikan agar peserta didik lulus dengan nilai dan jumlah yang banyak, membuat sebagian oknum nekad melakukan tindakan curang dengan membocorkan soal atau menyebarkan kunci jawaban kepada peserta didiknya. Sungguh ironis.

Apabila kebiasaan seperti ini dibiarkan terus, maka tidak menutup kemungkinan kualitas lulusan semakin jelek meski kuantitasnya naik. Apabila dari sekolah anak sudah diajari dengan cara yang kurang baik (curang ketika Unas), maka jangan kaget jika ketika sudah menjadi pejabat tinggi akan bermoral bejad, jadi koruptor, penyuap dan sebagainya.

Unas semestinya jangan dijadikan acuan kelulusan, namun jadikan saja ajang kompetisi antar sekolah untuk menunjukkan prestasi masing-masing di bidang akademik. Sedangkan masalah kelulusan, kembalikan saja kepada sekolah masing-masing karena yang lebih tahun keseharian anak didiknya adalah pihak sekolah.

Yang lebih penting lagi adalah mari kita ajari anak didik kita dengan hal yang benar, jujur dan jangan pernah mengajari kecurangan dalam hal apapun. Allah menyukai orang-orang yang jujur dan ikhlas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon beri Komentar